Kamis, 10 Mei 2018

REVIEW TOKO BUKU ONLINE MIZANSTORE

First of all, i have never written such a good thing with prologue in it. And wrote things that i want to write, i don’t care the rules or other people’s writing. You okay with that? Okay. Good.
Seperti judulnya, kali ini aku akan memberikan ulasan tentang toko buku online mizanstore dan berbagi pengalamanku saat berbelanja di sana. Dan untuk informasi aja, tulisan ini aku buat sejujur-jujurnya tanpa ada interverensi dari pihak manapun ya, wkwk.
Sebelum ke tahap-tahap review, aku mau cerita dulu nih kalau aku lebih suka beli buku online daripada ke toko buku karena, pertama, di toko buku fisik itu banyak godaannya. Tolong, nggak kuat kalau lihat buku bertumpuk-tumpuk gitu, bikin nggak bisa tidur. Kedua, karena di toko buku fisik bukunya nggak selalu ready, dan terakhir karena di toko online harganya lebih miring. Gitu sih kira-kira, tapi toko buku masih menjadi surga duniaku kok, mampir gitu kadang-kadang, cuci mata.
Haha, apasih gaje. : (
PENGALAMAN :

Tampilan website mizanstore

Jadi guys, aku pertama kali tau soal toko buku ini sebenarnya udah lama, semenjak masih SMP (aelah sok-sok an banget, lulus SMP juga baru dua tahun). Detail soal gimana-gimananya agak lupa sih, tapi kayaknya dulu aku tertarik sama mizanstore karena metode pembayarannya yang bisa lewat indomaret, maklum lah dulu belum punya rekening yang beneran, rekeningnya masih simpanan pelajar gitu, haha. Jadi ketika tau kalau mizanstore bisa bayar di indomaret, ya semangat lah! Sayangnya, aku belum sempat nyoba, ternyata metode pembayaran lewat indomaret itu nggak bisa lagi. Aku nggak tau kenapa, tapi setelah itu aku niggalin mizanstore dan toko-toko buku online lainnya, mengorbankan diri untuk pergi ke toko buku.
Nah, beberapa bulan lalu, aku lihat postingan instagram mizanstore bahwa pembayaran lewat indomaret dibuka lagi. Astaga! Itu cobaan terbesar, guys. Aku udah mati-matian nahan tangan buat nggak searching buku-buku soalnya masih ada sekitar 12 buku yang belum aku baca. Tapi, tapi susah guys. Akhirnya pertahananku runtuh saudara-saudara. Aku buka tuh website mizanstore.com terus nyari buku, bikin wishlist di mizanstore panjang banget. Yah walaupun sebenarnya wishlistnya nggak pernah kesampaian soalnya aku lagi memprioritaskan wishlist buku impor.
banyak ya :v

Sampai akhirnya bulan maret kemarin indomaret lagi ada semacam undian berhadiah gitu, cara mendapat kupon undiannya adalah dengan cara melakukan transaksi lewat indomaret. Nah, aku langsung kepikiran beli buku di mizanstore terus bayarnya di indomaret, pas banget setelah itu aku lihat postingan mizanstore soal undian berhadiah itu. Ya, siapa tau dewi fortuna lagi berpihak ke aku, coba aja. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli dua buku di wishlist. Dua-duanya karangan Jostein Gaarder : Dunia Maya dan The Puppeter. Ya gitu deh, ongkir ke Jogja 21.000 dan total belanjaanku saat itu sekital 131.000. beberapa hari kemudian aku dapat telepon dari JNE. “Mbak, atas nama Anggi? Kami dari JNE, mohon menyertakan alamat lengkap.” Gitu, soalnya aku kalau beli online nggak pernah nulis alamat lengkap, kantor JNE deket dari rumah jadi mending diambil sendiri. bukunya waktu itu bubble wrapped, lumayan lah.




REVIEW :
Over all, aku puas sama pelayanannya, lumayan cepet. buku-bukunya juga lumayan lengkap. Ada juga buku yang mungkin di toko buku online lain udah nggak ready stock, di mizanstore masih ada. Tapi mungkin karena terbitan Mizan. Contohnya kemarin aku nyari lorien legacies di toko buku online lain udah nggak ada (mungkin ada tapi nggak lengkap dan nggak ready stock alias di gudang penerbit) tapi di mizanstore aku lihat masih. Kalau masalah harga, standar lah. Kalian di mizanstore bisa nemuin buku seharga Rp 15.000,00 juga, biasanya buku-buku lama terbitan Mizan. Lumayan loh, buku itu sama aja, mau buku dulu apa sekarang, dibaca tetep enak-enak aja tuh.
Di bawah ini ada kesimpulan dari seluruh review mizanstore, kalau ada yang kurang boleh ditambahin.
KELEBIHAN
1.       Bisa bayar di indomaret, alfamart, mandiri e-cash
2.       Pelayanan lumayan cepat
3.       Harga miring (mungkin semua toko buku online harganya miring semua sih)
KEKURANGAN
1.       Ongkirnya
SARAN
Bagi mizanstore, mungkin ada baiknya melakukan sesuatu sama ongkirnya. Kan sekarang ada tuh toko buku online yang ongkirnya murah banget (hampir gratis menurtku) soalnya kalau menurut pandanganku, bagi orang-orang yang tinggalnya jauh dari ibukota (jogja misal) mereka kebanyakan lebih milih ongkir yang murah.
Itu aja sih. Sukses terus untuk mizanstore, semoga kedepannya lebih baik lagi : )


Blog ini udah hampir nggak pernah aktif, aku biasa pake Tumblr, tapi sekarang diblokir sama pemerintah :) misal masih ada yang nekat pakai Tumblr, username aku Anggi chocholate :) ❤

Rabu, 15 Maret 2017

Review Percy Jackson’s Greek Gods


INFO BUKU
Judul                     : Percy Jackson’s Greek Gods
Genre                   : Fiksi
Penulis                 : Rick Riordan
Penerbit              : (bahasa Indonesia) Noura Books Publishing
Jumlah Halaman: 500 halaman
No. ISBN              : 9786020989884
Book Description :
Siapa yang bisa memberitahu kisah awal mula dewa-dewi Olympus lebih baik dibanding seorang anak demigod di masa kini? 

Percy Jackson mengungkap pandangan orang dalam dengan banyak lagak dalam kumpulan kisah ini.

Saat sebuah penerbit di New York memintaku menuliskan apa yang kuketahui tentang dewa-dewi Yunani, tanggapanku adalah, Apa kita bisa melakukannya secara anonim? Karena aku tak mau para dewa Olympia marah padaku lagi. Tapi kalau itu bisa membantumu mengenali dewa-dewi Yunani, dan bertahan hidup dari pertemuan dengan mereka kalau-kalau mereka muncul di hadapanmu, maka kurasa menuliskan semua ini bisa menjadi perbuatan baikku di minggu ini.


Dalam Percy Jakson’s Greek Gods, putra Poseidon menambahkan mantranya sendiri selain sarkasmenya kepada kisah klasik ini dan menyuguhkan kepada pembaca pandangan pribadinya pada masing-masing tokoh masa purba, dari Apollo sampai Zeus. Kalau kau menyukai banyak penipuan, pencurian, pengkhianatan, dan kanibalisme, bacalah terus, karena ia jelas merupakan Masa Keemasan bagi semua itu.

Baik kau masih awam dengan mitologi Yunani ataupun sudah sangat paham, buku yang sangat menghibur ini akan membuat kisah-kisah dari masa lampau itu jadi relevan dan sulit dilupakan 
REVIEW
Percy Jackson’s Greek Gods adalah buku yang terbit sebelum seri terakhir Heroes of Olympus : The Blood of Olympus. Well, as we know, Rick likes to drive us crazy with the cliff-hanger
Buku ini ditulis dengan sudut pandang Percy Jackson oleh Rick Riordan. Tip : Kalau biasanya kita nggak suka dengan introduction dan after words dalam sebuah buku dan dengan semena-mena melewatkan semua itu, please…..buku ini beda. Coba aja, baca introductionnya, Percy banget. bahkan, aku menjadi semakin tertarik dengan buku ini setelah membaca intoduction :D. Aku bisa bener-bener bayangin si percy lagi duduk di depan komputer dan nulis buku ini. haha. Next, yang membuat buku ini beda dan tentunya istimewa adalah….jeng jeng….di dalam ada ilustrasinya. Whooop! Gambar-gambarnya diilustrasikan oleh John Rocco. Fyi : di belakang ada profilnya John Rocco juga. Gambarnya keren deh, buat kalian yang bosan lihat tulisan mulu, buku ini berarti cocok buat kalian = ADA GAMBARNYA!
Buat kalian yang udah baca Percy Jackson series, Heroes of Olympus Series, pasti kalian udah hafal banget sama Percy, semua selera humornya, dan tingkahnya. Dan kalian bisa bayangin nggak kalau Percy menulis sebuah buku? Pertanyaan itu terjawab di buku ini. Buku ini benar-benar istimewa. 
Buku ini bisa dibilang menceritakan tentang mitologi Yunani (ya emang iya) tapi cara pembawaan Rick Riordan-lah yang membuat buku ini berbeda dan cenderung seperti buku fantasi pada umumnya. Secara tidak langsung, kita sama saja dengan belajar sejarah loh….aku sempat berpikir, kenapa buku sejarah di Indonesia nggak dibikin gini aja sih? biar nggak bosen bacanya? Ah, andai pelajaran sejarah juga mempelajari tentang mitologi yunani, kalau ulangan nggak perlu belajar dan cukup membaca buku ini.

Here some blurb, 
Buku ini diawali dengan introduction dari Percy Jackson selaku narrator. First time i read this book and found this part, i was super surprised. Awalnya aku nggak percaya kalau beneran Percy Jackson yang jadi narrator, eh ternyata beneran Percy.
I HOPE I’M GETTING EXTRA CREDIT FOR THIS.
A publisher in New York asked me to write down what I know about the Greek gods, and I was like, “Can we do this anonymously? Because I don’t need the Olympians mad at me again.”
KUHARAP AKU AKAN MENDAPATKAN PENGHARGAAN TAMBAHAN UNTUK INI
Saat sebuah penerbit di New York memintaku menuliskan hal-hal yang kuketahui tentang dewa-dewi Yunani, tanggapanku adalah, “Apa kita bisa melakukannya secara anonim? Karena aku tak mau para dewa Olympia marah padaku lagi.”
Selanjutnya, Percy mulai menceritakan tentang dewa dewi, bahkan zaman sebelum adanya dewa-dewi yunani tersebut. Bab pertama berjudul “The beggining and Stuff” atau “semacam permulaan”Percy menceritakan tentang dewa pertama : Chaos. Dia adalah kabut yang mengisi kekosongan dunia, karena dulunya dunia memang benar-benar kosong. Kemudian, beberapa bagiannya memadat dan membentuk bumi, yang ternyata juga hidup. Dia lah Gaea. Gaea juga bisa mengubah wujud menjadi layaknya manusia, terkadang dia berjalan di atas bumi yang sebenarnya merupakan tubuhnya sendiri.
But she could also take on humanlike form. She liked to walk across the earth—which was basically walking across herself.
tapi dia juga bisa mengambil bentuk menyerupai manusia. dia senang berjalan menyusuri bumi –yang pada dasarnya berarti berjalan menyusuri dirinya sendiri.
Gaea yang kesepian meminta sebuah langit untuk menemaninya, akhirnya terciptalah Ouranos, sang langit. Seperti Gaea, dia juga bisa berwujud seperti manusia dan menghampiri Gaea di bumi. Dan begitulah, mereka menikah dan punya banyak anak yang bentuknya beda-beda pada tiap kelahirannya = Titan, Cyclops, Tangan seribu, Raksasa, dan lain-lain.
Then, karena merasa terhibur oleh Gaea dan Ouranos atau apa, Chaos tadi menciptakan hal-hal baru lain. Dia mulai membuat laut pertama, Pontus. Kemudian Tartarus. Nah, Pontus dan Tartarus ini ceritanya juga suka sama Gaea, dan mereka mulai mengganggu hubungan Gaea dengan Ouranos. Tapi….Jangan tanya bagaimana, selanjutnya Chaos dan Tartarus punya 2 anak namanya Nyx (malam) dan Hemera (siang).
Pada akhir-akhir bab ini, Percy juga menceritakan tentang Kronos –anak Gaea dan Ouranos –yang membunuh ayahnya sendiri atas perintah Gaea. 
Illustrasi yang menggambarkan Gaea dan Ouranos yang diilustrasikan oleh John Rocco. Suka deh, gambarnya bagus.
Bab Kedua yang berjudul “A Golden Age of Canibalism” atau “Masa keemasan kanibaisme” menceritakan tentang masa kekuasaan Kronos yang berhasil menguasai dunia setelah membunuh ayahnya dan setelah ibunya memutuskan untuk tidur. Tapi sebelum itu, Percy terlebih dahulu menceritakan kedua belas Titan anak-anak Ouranos dan Gaea (Kronos, Krios, Koios, Hyperion, Lapetus, Oceanus, Theia, Themis, Thetis, Phoebe, Mnemosyne, dan Rhea) Percy memaparkan tentang kehidupan mereka, kekuasaan, kehidupan cinta (aw), dan lain-lain.
Kronos merupakan titan waktu, dia bisa memperlambat atau mempercepat waktu. Dia membagi kekuasaan di bumi kepada empat saudaranya yang membantunya melawan Ouranos.
In addition to being king of the cosmos, Kronos became the Titan of time. He couldn’t pop around the time stream like Doctor Who or anything, but he could occasionally make time slow down or speed up. Whenever you’re in an incredibly boring lecture that seems to take forever, blame Kronos. Or when your weekend is way too short, that’s Kronos’s fault, too.
Selain menjadi Raja kosmos, kronos menjadi Titan bagi waktu. dia tak bisa muncul dalam lintasan waktu seperti dalam Doctor Who atau semacamnya, tapi sesekali dia bisa membuat waktu melambat atau mempercepatnya. setiap kalinya kau menyimak pelajaran sangat membosankan yang rasanya berlangsung tiada akhir, salahkan Kronos. Atau setiap kali kau merasa akhir pekan berlalu terlalu cepat, itu juga salah kronos.
Di sini aku punya Titan favorit namanya Mnemosyne, kata Percy bacanya NEMO-sign. Kenapa aku suka sama dia? karena dia punya ingatan yang sempurna, ahaha, kata Percy tugas-tugas menghafa adalah idenya si NEMO-sign ini. :D
Next time you have to study for a spelling test or memorize the capitals of all fifty states for no apparent reason, thank Mnemosyne. That kind of assignment was totally her idea.
Kali berikutnya kau harus belajar untuk ulangan mengeja atau menghafalkan ibukota dari kelima puluh negara bagan di Amerika Serikat tanpa alasan yang jelas, berterimakasihlah kepada Mnemosyne. Tugas semacam itu sepenuhnya merupakan idenya.
 Next….Prometheus merupakan keturunan titan kedua, jadi dia adalah cucu Gaea. Menurut beberapa legenda di mitologi yunani dialah yang menciptakan manusia.
According to some legends, Prometheus invented a minor life form you may have heard of—humans. One day he was just messing around at the riverbank, building stuff out of wet clay, when he sculpted a couple of funny-looking figures similar to Titans, only much smaller and easier to smash. Maybe some blood of Ouranos got into the clay, or maybe Prometheus breathed life into the figures on purpose—I don’t know. But the clay creatures came to life and became the first two humans.
Menurut sejumlah legenda, Prometheus menciptakan bentuk kehidupan minor yang mungkin sudah pernah kau dengar –manusia. suatu hadi dia sedang bermain-main di tepi sungai, membuat sesuatu dari tanah liat basah, saat dia memahat beberapa bentuk aneh menyerupai titan, hanya saja lebih kecil dan lebih mudah dihancurkan. Barangkali beberapa tetes darah Ouranos memasuki tanah liat, atau barangkali Prometheus meniupkan kehidupan ke dalam pahatan itu dengan sengaja–aku tidak tahu. Namun, makhluk-makhluk lempung itu menjadi hidup dan menjadi dua manusia pertama.
Yeap, back to Kronos. Kronos menikah dengan saudarinya sendiri yaitu Rhea, Titan yang katanya paling cantik. Yang baca Percy Jackson tahu tentang ini dong = Kronos dan Rhea memiliki anak-anak immortal tapi bukan Titan. Merekalah yang kelak menjadi dewa dewi olympus.
Yeap, exactly. Dan kelanjutannya adalah, Kronos melahap anaknya hidup-hidup. Anak yang pertama dia makan adalah Hestia, Kemudian Demeter, Hera, Hades, dan yang terakhir Poseidon. Di saat tiba saatnya Zeus dimakan, Rhea menyembunyikan Zeus kemudian menipu Kronos dengan memberikan sebongkah batu bernama Rocky untuk dimakan. Well, nama Rocky itu pemberian dari Percy kok.
In Kronos’s belly, the five undigested young gods heard the rock rolling down the esophagus. “Incoming!” yelled Poseidon. They shifted—as much as they could in the cramped space—and Rocky landed in their midst. “This is not a baby,” Hades noticed. “I think it’s a rock.”
Dalam perut kronos, kelima dewa muda yang tak dicerna itu mendengrar bunyi bau tergelincir menuruni esofagus. “Ada yang datang” teriak poseidon. Mereka bergeser–sebisa mungkin di dalam ruang yang sempit itu–sementara Rocy mendarat di tengah-tengah mereka. “ini bukan  bayi,”Hades menyadari. “Kayaknya ini batu”
 
Bab selanjutnya “The olympians bash some heads” atau “Dewa-Dwei Olympia menghancurkan beberapa kepala” menceritakan tentang Zeus dan saudara-saudaranya yang mengalahkan Kronos dan titan jahat dengan bantuan saudara-saudara kronos yang lain (tangan seribu dan para Cyclops). Yay! Hah Finally, jujur aja ya, aku agak bosen di bab 1 dan 2 karena dari awal emang nggak suka sama Titan, Gaea, dan kawan-kawannya. tau sendiri lah mereka kayak gimana di buku-buku Rick Riordan yang lain, image mereka sudah terlanjur jelek di mataku, jadinya ya aku agak ngggak suka aja. Maunya sih cuma baca tentang dewa dewi olympia. 
Dulu banget (engga juga sih) yang pertama kali melintas di pikiranku mengenai buku ini adalah tentang dewa dewi olympia (for sure) dan sama sekali nggak kepikiran tentang Chaos dan yang lain-lain. Eh setelah buka buku, ternyata dimulai dari awal banget. Honestly, it was boring at those two chapters. Tapi untungnya, Percy berhasil membawa candaan-candaan saat menceritakan itu semua, jadi walaupun males baca 2 bab itu, aku kadang masih bisa senyum. dan hey, aku baca semuanya, sampai selesai. bahkan lihat sendiri kan? bab yang banyak kuulas adalah bab-bab mengenai masa Gaea dan masa para titan. 
Di bagian ini Zeus mempersiapkan perang melawan ayahnya, dibantu oleh ibunya. Well mereka akhirnya perang. Di bagian akhir,  Zeus, Poseidon, dan Hades menggunakan dadu untuk menentukan wilayah kekuasaan mereka di dunia. Zeus mendapat langit, Poseidon Laut, dan Hades Underworld.

AND HERE WE GO! FINALLY!!!
So, my favourite god from this book is Apollo (Standing ovation)
Judul untuk Bab Apollo adalah : Apollo Sings and Dances and Shoots People /  Apollo menyanyi, Menari, dan Menambaki Orang-orang (it’s not spoiler, i’m sure)
Bisa lihat kan? Judulnya aja udah bikin senyum sendiri, kalau biasanya ada ungkapan “kalah sebelum bertanding” kalau kalian baca buku ini, ungkapannya diganti jadi “ketawa sebelum membaca”. Iya kali, masa’ bernyanyi, menari, tapi diakhiri dengan menembaki orang-orang. Kan lucu. Percy….percy, ckckc. 
Oke, Mari mulai dengan pertanyaan = Kenapa Apollo itu idola? Sebelum buku ini terbit pun Rick Riordan menggambarkan bahwa Apollo itu berpenampilan seperti ABG, cool, dan ganteng (haha). So, ya aku langsung suka sama Apollo. And to be honest, first time i read this book. The first chapter that i looked for was Apollo’s chapter.
Diceritakan sang dewa dewi kembar, Apollo dan Artemis yang merupakan anak dari Zeus dan titan Leto. Apollo adalah cucu dari titan Phoebe (yang tadi itu loh, tulisannya tebel) dan mewarisi oracle of delphi dari neneknya.
Percy menceritakan tentang bagaimana Apollo membunuh Phyton, sampai tentang Apollo yang jatuh cinta dengan Daphne karena panah dari Eros.
“Sup folks?” He said. “My name’s Apollo, and I need a bow and arrows, stat! Also, a musical instrument has anybody invented the lyre yet?”
 “Pa kabar kawan-kawab? sapanya. “Namaku Apollo, dan aku perlu busur dan anak panah, secepat mungkin! Selain itu, alat musik juga boleh. Adakah yang sudah menciptakan Lira?”
Apollo flew to Delphi (yes, he could fly) and called out Phyton.
“Yo, Snake!”
Phyton Opened his eyes. “What do you want?”
“To Sing you a song about my awesomness!”

Apollo terbang menuju Delphi (ya, dia bisa terbang) dan memanggil Phyton.
“Yo, ular!”
Phyton membuka kedua matanya. “Apa yang kau inginkan?”
“Menyanyikanmu sebuah lagu tentang betapa kerennya diriku!”
Percy juara dalam menceritakan sesuatu yang kuno menjadi yang jaman-sekarang-banget. Rick Riordan for sure. Aw, thank you Percy, uncle Rick.
            When Apollo got mad, he didn’t mess around. He could punish any mortal anywhere in the world simply by drawing his bow and firing. The arrow would arc through the sky and find its mark, no matter how far away. If Apollo was hanging out in Greece and some guy in Spain muttered, “Apollo is stupid!” …BAM! One dead Spanish guy.
Kalau Apollo marah dia tidak bertele-tele. dia dapat menghukum manusia manapun di tempat mana pun di dunia hanya dengan menarik busurnya dan menembakkan anak panahnya. Anak panah itu akan melengkung di udara dan menemui bidikannya, tak peduli betapa pun jauhnya. Seandainya Apollo sedang menghabiskan waktu di Yunani dan seorang pria di Spanyol bergumam, “Apollo bego!”..BAM! Satu pria Spanyol mampus di tempat.
Well, you can see. coba aja kalau cerita itu ada di sebuah buku berbalut cover berjudul ‘buku sejarah mitologi yunani’ karangan Prfo Dr XXX,yang kejam jadi tambah kejam, atau minimal masih terlihat evil. Tapi di sini, kekejaman Apollo di cerita itu bahkan terdengar seperti candaan. 

Next, 
Bab favorit yang kedua adalah bab dimana Percy menceritakan tentang ayahnya sendiri. Yap, Poseidon.
“POSEIDON GETS SALTY” / POSEIDON JADI ASIN
Di buku-buku rick riordan pasti banyak disinggung tentang Poseidon dong, contohnya hubungan poseidon dan athena yang kurang baik juga tentang medusa yang membenci Athena. Nah, kalau baca ini, kalian akan tahu cerita tentang kenapa Poseidon dan Athena bersaing, ada juga kisah asmara Poseidon dan Medusa yang menurut gue ini lucu :v. kalian wajib baca pokoknya.
 He was always being compared to his brothers, like: Wow, you’re almost as  handsome as Zeus! You’re almost as powerful as Zeus! Or sometimes: You’re not as much of a loser as Hades!
Dia selalu dibanding-bandingkan dengan saudaranya, kayak: Wow, kau hampir seganteng Zeus! Kau hampir sekuat Zeus! atau kadang-kadang: Kau tidak sepayah Hades!

My favorite thing about Poseidon? If he really liked you, he could grant you shapeshifting powers. He did that for one of his girlfriends, Mestra, so she could turn into any animal she wanted. He also gave that power to one of his demigod grandsons, Periclymenus, who could fight as a snake or a bear or even a swarm of bees. Me, I can’t change shape. Thanks a lot, Dad.
Hal yang kusukai dari Poseidon? Kalau dia benar-bena menyukaimu, dia bisa menganugerahimu kekuatan untuk berubah bentuk. Dia melakukan itu kepada salah satu kekasihnya, Mestra, supaya dia dapat mengubah diri menjadi hewan mana pun yang diinginkannya. Dia juga pernah memberikan kekuatan itu kepada salah satu cucu demigodnya, Periclymenus, yang dapat bertarung sebagai ular atau beruang atau bahkan sekawanan lebah. Aku sendiri tidak bisa berubah bentuk. Terimakasih banyak, Ayah.
Ah, banyak banget kisah yang nggak mungkin aku ceritakan di postingan ini. mulai dari Hestia yang menolak lamaran Poseidon dan Apollo dan memutuskan untuk tidak akan menikah. Sampai Pak D. (Dionysus) yang ternyata dilahirkan dengan cara yang sedikit aneh.
Wait, tapi untuk ganti rugi (elah, ngga ada yang rugi juga) Aku punya quote favorit dari buku ini, gombalan Poseidon untuk Demeter.
“Hey, girl,” he said, wiggling his eyebrows. “You must be the riptide, ’cause you sweep me off my feet.”
“hey, cantik,” ujarnya, sambil menaik-naikkan alisnya. “au pasti ombak, karena kau menyapu kakiku.” 
Hah finally, sedikit tentang ‘apa sih yang ada di dalam buku Greek gods.?’ Selesai juga. It’s time to give the rating. Menurutku secara keseluruhan buku ini bagus banget, aku kasih bintang empat dari lima. Tapi jujur, seperti yang sudah kusampaikan sebelumnya,  secara pribadi aku emang nggak terlalu suka dengan bab 1 dan 2, bab 3 juga lumayan nggak suka. Menurut aku malah kayaknya lebih baik Percy juga menyampaikan kisah dewa dewi yang lain (yang minor misalnya, yang muncul di seri Percy Jackson atau heroes of olympus) , menurut aku sih. But don’t worry, mungkin ada baiknya juga disampaikan cerita tentang Chaos dan anak-anaknya, kita malah jadi tahu sesuatu yang menjadi pondasi adanya dewa dewi olympia.

Buku ini totally good. Bahasanya santai dan nggak terlalu formal dan serius. Aku suka cara Rick Riordan bercerita melalui kepribadian percy Jackson, dan untuk penerjemah bahasa Indonesia-nya, aku lumayan suka, caranya menerjemahkan keren banget (kak Nuraini Mastura), walaupun diganti bahasa, tapi aku bisa tetap merasakan keaslian di sini. dan tadi aku juga sudah menyertakan kutipan-kutipan yang bahasa inggris sekaligus bahasa indonesia. kalian bisa bandingkan, terjemahannya keren. Pokonya selama nggak megubah kepribadian tokoh, that’s fine.honestly, aku juga pengen jadi penerjemah buku (wink), dan dari seri Percy Jackson, heroes of olympus, Magnus, sampai Trials of Apollo aku banyak belajar ‘how to make it very indonesia but keep the real character inside’ dari para penerjemah. *ah jadi curhat.

TERIMAKASIH UNTUK PARA PENERJEMAH NOVEL! LOVE YAAA!

Thank you, mungkin nanti aku akan review greek heroes juga. Tunggu ya!
**Jika merasa postingan ini terlalu spoiler, comment below! Soalnya yang aku sampaikan di atas sepertinya bukan hal yang asing lagi bagi pembaca buku-buku Rick Riordan. Rick Riordan secara tersurat maupun tersirat sudah menyinggung tentang hal-hal yang kutulis di atas. Dan aku yakin sih, yang baca buku-buku karya Rick Riordan pasti udah tahu tentang hal-hal tersebut di atas. -thanks